DARAH MENETES DARI SUDUT-SUDUT BENDERA BANGSAKU YANG TERKOYAK !

Darah air mata ; melaut ,

Menenggelamkan pedih ;

Membuat kota berubah jingga ,

Terukir tegas direlung terdalam , kehampaan nurani .

Hari ini , tak ada yang kulihat selain darah !

Darah menetes deras ,berlari dari sudut-sudut bendera bangsaku yang terkoyak !

Darah menghitam, berapagut larut ,dengan keringat ,yang pecah dari seluruh pori anak negeri !

Siapa kini ,yang bisa membaca, tentang makna ,dari setiap tetes darah !

Yang tercecer sia-sia , tenggelam , jadi sebuah sejarah bisu .

Tidak aku , tidak kamu , tidak kita !

Kita hanya bisa menyenyuminya di balik topeng ,sambil asyik membuang dahak !

Darah yang menetes deras dari sudut-sudut bendera bangsaku yang terkoyak ,

Adalah urat nadi kemanusiaan , yang terputus ,ditebas pedang kemunafikan !

(Sehelai bendera yang terkoyak , dihampir sekujur tubuhnya ,

Datang malam itu , mengetuk perlahan pintu hati, Yang selalu lupa untuk ku kunci .

“Namaku Merah Putih !, aku datang dari negeri yang tenggelam dalam seribu masalah “ keluhnya !

Itu kata pertama dan terakhir yang ku dengar darinya , Lalu ia rubuh , badannya kaku tergeletak di samping lap pel rumahku )

Cimahi , 29 September 2011.